Tuesday 14 November 2017

Main Bertahan Jadi Satu-satunya Senjata Swedia untuk Redam Italia


BARAKBOLA. Pelatih Swedia, Janne Andersson, mengaku terpaksa harus main bertahan melawan Italia. Swedia sudah tidak punya cara lain melawan Gli Azzurri.

Swedia berhasil melaju ke Piala Dunia 2018 setelah menahan imbang Italia 0-0 dalam leg kedua play-off di San Siro, Selasa (14/11/2017) dinihari WIB. Hasil tersebut membuat Swedia menang agregat 0-1 dari Gli Azzurri.

Italia sebetulnya tampil perkasa selama 90 menit dengan memaksa Swedia bertahan. Menurut catatan UEFA, tim besutan Giampiero Ventura itu unggul penguasaan bola sebesar 75% dan melepas 20 tembakan dengan enam di antaranya mengarah ke gawang.

Sementara itu, Swedia cuma menguasai bola sebesar 25% dan melepas dua tembakan ke gawang dengan satu yang mengarah ke sasaran. Mereka bahkan nyaris tidak keluar dari area permainannya sendiri di babak kedua.

"Kami tidak punya senjata lagi. Kami cuma harus diam di sana (lini pertahanan) dan berharap bisa bertahan (dari gempuran Italia). Kami tidak bisa melakukannya dengan cara lain, mereka sangat terampil," kata Andersson seperti dikutip dari situs UEFA.

Sementara itu, striker Marcus Berg menjelaskan bahwa kunci keberhasilan Swedia tak lepas dari keyakinan tim. Menurutnya para pemain Swedia tampil solid untuk membantu tiap lini.

"Saya sangat bahagia dan bangga pada tim. Kami percaya hal ini, kami tahu seberapa kuat kami, saya kira itulah kuncinya. Kami percaya pada apa yang kami lakukan. Kami saling membantu dalam setiap situasi," kata Berg.

0 comments:

Post a Comment